..Enjoy Your Life by Learning from Dramas

Rabu, 17 Februari 2016

Sinopsis Choco Bank Episode 1



Seorang teller muda yang tampan sedang melayani customernya dengan senyum sumringah. Namanya adalah Kim Eun Haeng (Kim Jongin), sang ayah memberikan nama itu dengan harapan agar Eun Haeng dapat menghasilkan banyak uang seperti bank. Selain tampan ternyata Eun Haeng adalah anak yang sangat mempedulikan orangtuannya, setiap minggu Eun Haeng selalu saja mengirimkan uang untuk sang ibu.

“Meskipun terus mengirim uang, aku tak akan jatuh miskin. Tak usah terlalu terbebani” itulah jawaban Eun Haeng saat ibunya mengingatkannya agar tak terlalu sering mengirimi uang. Aiih anak berbakti :*
---
Sepertinya Eun Haeng kelelahan bekerja sampai ia ketiduran. Seorang satpam membangunkannya dan bertanya apakah Eun Haeng karyawan disana. Masih setengah sadar Eun haeng bertanya memangnya ada yang salah. Pak satpam kemudian melihat lembaran koran halaman “Lowongan Pekerjaan” di samping Eun Haeng yang penuh dengan coretan tanda lingkaran. Loh untuk apa Eun Haeng melihat-lihat lowongan pekerjaan? Apa dia mau pindah bekerja? Bukan. Tapi Eun Haeng memang sedang mencari pekerjaan, itu artinya Eun Haeng si anak berbakti yang bekerja sebagai teller hanyalah mimpi, wkwkwk. Tau kalau Eun Haeng bukan pegawai disana Pak Satpam langsung mengusirnya.

“Ya. Aku sudah menganggur selama 5 tahun. Aku tak diinginkan dimanapun”
 
Sementara itu ibu Eun Haeng sedang bertelepon dengan temannya. Dengan bangga ibu mengatakan pada temannya kalau anaknya adalah seorang pegawai bank, dan jika memiliki masalah perdanaan di bank bisa langsung konsultasi pada Eun Haeng. Ternyata ibu bukan Cuma bercerita pada seorang temannya saja tapi pada beberapa teman lainnya yang sudah ia catat di daftar. Ibu stress karena Eun Haeng sudah menganggur selama 5 tahun, karena itu sudah sebulan Eun Haeng berpura-pura pergi bekerja.
Ibu juga menelepon Eun Haeng menanyakan kapan anaknya itu akan gajian. Karena ia ingin membuat perayaan atas diterimanya Eun Haeng bekerja.

“Sialan.. aku lupa kalau kau bekerja tentu kau digaji” sesal Eun Haeng dalam hati. Tak ingin mengecewakan ibunya Eun Haeng menjawab kalau ia gajian rabu minggu depan. Setelah itu Eun Haeng buru-buru memutuskan telepon dengan alasan sibuk.

“Ku harap aku mendapat jackpot” harap Eun Haeng sambil menghela napas.
Seorang pria berteriak pada Eun Haeng agar menangkap seorang gadis pencopet (Park Eun Bin) yang berlari ke arahnya. Eun Haeng menjegal kaki gadis pencopet tapi ia memegangi gadis itu agar tak jatuh ke tanah, tapi jatuh ke pelukannya. Eaaa~
Tas yang dibawa gadis pencopet terlempar dan di tangkap oleh si pria yang berteriak tadi, si pria mengucapkan terima kasih. Gadis pencopet minta dilepaskan tapi Eung Haeng berniat membawanya ke kantor polisi. Saat menengok Eun Haeng tak lagi melihat si pria, ternyata si pria akan naik taksi.

“Terima kasih adikku! Mulai sekarang, kakakmu akan sukses dan akan segera melunasi hutangku padamu!” teriak si pria dan taksi yang dinaikinya melaju.

Eun Haeng bingung karena si pria berkata begitu. Melihat gadis disampingnya diam saja dan memasang ekspresi kesal, Eung Haeng pun menyadari sesuatu.

“Mungkinkah tas itu milikmu dan pria itu mengambil uangmu?” tanya Eun Haeng ragu. Tapi kemudian Eun Haeng menyakini dirinya sendiri kalau hal itu tidak mungkin, karena kakak yang model seperti itu Cuma ada di drama saja. Tak disangka gadis itu malah membenarkan kecurigaan Eun Haeng.

“Selain itu, tokoku akan segera bangkrut. Lalu aku mencoba bangkit kembali dengan 5 juta won itu. Karena kau ikut campur hal ini terjadi. Dan kau masih berpikir hal seperti ini hanya terjadi di drama?” cecar gadis itu.

Eun Haeng syok dan berkata kalau ia menyesal, ia membungkuk dan berniat pergi. Tapi gadis itu menahannya. Dengan kesal gadis itu menarik dasi Eun Haeng dan berkata :
“Hari ini aku menagkapmu!” gadis itu kemudian menyeret paksa Eung Haeng agar ikut bersamanya.

Gadis itu membawa Eun Haeng ke tokonya. Toko itu adalah toko cokelat yang diberi nama “Choco Bank”. Gadis itu menghampiri Eun Haeng yang duduk menunggu. Gadis itu membuka laptopnya dan bertanya siapa nama Eun Haeng. Bukannya menjawab Eun Haeng malah menertawakan nama gadis itu yang ia lihat dari nametagnya.

“Namamu Ha Choco?” 

Choco tak menjawab dan mengulangi pertanyaannya.

“Bagaimana bisa namamu Ha Choco? Apa salahmu pada orangtua mu?”

Choco menggebrak meja dengan kesal, “Nama!”

Tapi saat Eun Haeng memberitahu namanya, Choco tidak percaya dan mengatakan kalau ia sedang tak ingin bercanda.

“Beritahu namamu. Namamu!” 
Eun Haeng menjawab kalau ia juga tidak bercanda. Nama keluarga Kim, namanya Eun Haeng, jadi Kim Eun Haeng. Karena Choco masih tidak percaya, maka Eun Haeng menunjukkan KTP nya.
Choco kemudian bertanya apa pekerjaan Eun Haeng. Eun Haeng balik bertanya kenapa Choco ingin tau pekerjaan orang lain. Choco menjawab agar ia bisa menentukan bagaimana cara Eun Haeng membayar konpensasi, secara tunai atau dicicil. Eun Haeng protes karena yang mencuri kan kakaknya Choco kenapa juga harus dia yang bayar. Itu karena kau penyebabnya, jawab Choco.
Tapi meskipun Eun Haeng ingin membayar, ia tak akan bisa karena ia pengangguran. Tentu saja Choco tidak percaya karena dari penampilannya Eun Haeng terlihat seperti pekerja yang sukses. 

“Bagaimanapun aku tak punya uang. Jadi, bunuh saja aku” kata Eun Haeng. Choco setuju, kemudian ia memberikan jadwal jam kerja untuk Eun Haeng. Choco menghitung-hitung gaj Eun Haeng adalah 150 ribu won jadi Eun Haeng bisa melunasi hutang dalam waktu 2 bulan.. eh bukan 3 atau 4 bulan ya? Choco bingung sendiri.

“3 bulan 10 hari..” jawab Eun Haeng. Choco membenarkan, jadi Eun Haeng mesti bekerja di tokonya selama itu. Eun Haeng menanyakan kalau ia tak mau bagaimana. Choco menjawab kalau ia akan pergi ke rumah Eun Haeng dan memberitahu orangtuan Eun Haeng kalau anak mereka yang pengangguran berkeliaran dengan pakaian kantor seperti itu. Choco kemudian menyodorkan selembar kertas perjanjian / kontrak.

“Mulai sekarang kita akan berbagi rahasia..”


Epilog :

Eun Haeng mulai bersih-bersih  Choco Bank dengan malas, sementara dari balik meja kasir Choco diam-diam memotret Eun Haeng. Ternyata di ponsel Choco juga banyak foto Eun Haeng di hari-hari sebelumnya.

“Kim Eun Haeng. Kau tertangkap.” Gumam Choco sambil tersenyum memandangi ponselnya.



Komentar :

Kyaaa akhirnya web drama nya Kai tayang juga ^^. FYI dear.. Kai ini bias mimin loh.. kelihatan kan dari foto profil mimin? Hihihi.

Ya ampun.. Jongin gemesin banget, sexy as always. Aktingnya lumayan bagus walau masih ada di beberapa scene yang keliatan kaya ngambang gitu.. agak nggak terbaca gitulah ekspresinya. Pas scene yang mestinya kaget atau kesel, ekspresinya kadang kurang nampol wkwkwk. Tapi maklum yah.. Kai belum cukup pengalamannya. 

Choco kok punya foto-foto Eun Haeng? Wah apa Choco dan Eun Haeng dulunya saling kenal yah? kalau iya, seberapa lama sih mereka udah nggak ketemu sampai Eun Haeng nggak ngenalin Choco?


2 komentar:

  1. Woah kalau eun haeng & choco adalah oramg dimasa lalu , jadi mengngatkan web drama exo next door min >·<

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar yang sopan dan tidak bersifat bashing.
Komentar kalian adalah penambah semangat kami^^