Seorang teller
muda yang tampan sedang melayani customernya dengan senyum sumringah. Namanya adalah
Kim Eun Haeng (Kim Jongin), sang ayah memberikan nama itu dengan harapan agar
Eun Haeng dapat menghasilkan banyak uang seperti bank. Selain tampan ternyata
Eun Haeng adalah anak yang sangat mempedulikan orangtuannya, setiap minggu Eun
Haeng selalu saja mengirimkan uang untuk sang ibu.
“Meskipun
terus mengirim uang, aku tak akan jatuh miskin. Tak usah terlalu terbebani” itulah
jawaban Eun Haeng saat ibunya mengingatkannya agar tak terlalu sering mengirimi
uang. Aiih anak berbakti :*
---
Sepertinya Eun
Haeng kelelahan bekerja sampai ia ketiduran. Seorang satpam membangunkannya dan
bertanya apakah Eun Haeng karyawan disana. Masih setengah sadar Eun haeng
bertanya memangnya ada yang salah. Pak satpam kemudian melihat lembaran koran halaman
“Lowongan Pekerjaan” di samping Eun Haeng yang penuh dengan coretan tanda
lingkaran. Loh untuk apa Eun Haeng melihat-lihat lowongan pekerjaan? Apa dia
mau pindah bekerja? Bukan. Tapi Eun Haeng memang sedang mencari pekerjaan, itu
artinya Eun Haeng si anak berbakti yang bekerja sebagai teller hanyalah mimpi,
wkwkwk. Tau kalau Eun Haeng bukan pegawai disana Pak Satpam langsung
mengusirnya.
“Ya. Aku sudah menganggur selama 5 tahun. Aku tak
diinginkan dimanapun”
Sementara itu
ibu Eun Haeng sedang bertelepon dengan temannya. Dengan bangga ibu mengatakan
pada temannya kalau anaknya adalah seorang pegawai bank, dan jika memiliki
masalah perdanaan di bank bisa langsung konsultasi pada Eun Haeng. Ternyata ibu
bukan Cuma bercerita pada seorang temannya saja tapi pada beberapa teman
lainnya yang sudah ia catat di daftar. Ibu stress karena Eun Haeng sudah
menganggur selama 5 tahun, karena itu sudah sebulan Eun Haeng berpura-pura
pergi bekerja.
Ibu juga menelepon
Eun Haeng menanyakan kapan anaknya itu akan gajian. Karena ia ingin membuat
perayaan atas diterimanya Eun Haeng bekerja.
“Sialan..
aku lupa kalau kau bekerja tentu kau digaji” sesal Eun Haeng dalam hati. Tak ingin
mengecewakan ibunya Eun Haeng menjawab kalau ia gajian rabu minggu depan. Setelah
itu Eun Haeng buru-buru memutuskan telepon dengan alasan sibuk.
“Ku harap
aku mendapat jackpot” harap Eun Haeng sambil menghela napas.
Seorang pria
berteriak pada Eun Haeng agar menangkap seorang gadis pencopet (Park Eun Bin) yang berlari ke
arahnya. Eun Haeng menjegal kaki gadis pencopet tapi ia memegangi gadis itu
agar tak jatuh ke tanah, tapi jatuh ke pelukannya. Eaaa~
Tas yang
dibawa gadis pencopet terlempar dan di tangkap oleh si pria yang berteriak
tadi, si pria mengucapkan terima kasih. Gadis pencopet minta dilepaskan tapi
Eung Haeng berniat membawanya ke kantor polisi. Saat menengok Eun Haeng tak
lagi melihat si pria, ternyata si pria akan naik taksi.
“Terima
kasih adikku! Mulai sekarang, kakakmu akan sukses dan akan segera melunasi
hutangku padamu!” teriak si pria dan taksi yang dinaikinya melaju.
Eun Haeng
bingung karena si pria berkata begitu. Melihat gadis disampingnya diam saja dan
memasang ekspresi kesal, Eung Haeng pun menyadari sesuatu.
“Mungkinkah
tas itu milikmu dan pria itu mengambil uangmu?” tanya Eun Haeng ragu. Tapi kemudian
Eun Haeng menyakini dirinya sendiri kalau hal itu tidak mungkin, karena kakak
yang model seperti itu Cuma ada di drama saja. Tak disangka gadis itu malah
membenarkan kecurigaan Eun Haeng.
“Selain
itu, tokoku akan segera bangkrut. Lalu aku mencoba bangkit kembali dengan 5
juta won itu. Karena kau ikut campur hal ini terjadi. Dan kau masih berpikir
hal seperti ini hanya terjadi di drama?” cecar gadis itu.
Eun Haeng
syok dan berkata kalau ia menyesal, ia membungkuk dan berniat pergi. Tapi gadis
itu menahannya. Dengan kesal gadis itu menarik dasi Eun Haeng dan berkata :
“Hari ini
aku menagkapmu!” gadis itu kemudian menyeret paksa Eung Haeng agar ikut
bersamanya.
Gadis itu
membawa Eun Haeng ke tokonya. Toko itu adalah toko cokelat yang diberi nama “Choco
Bank”. Gadis itu menghampiri Eun Haeng yang duduk menunggu. Gadis itu membuka
laptopnya dan bertanya siapa nama Eun Haeng. Bukannya menjawab Eun Haeng malah
menertawakan nama gadis itu yang ia lihat dari nametagnya.
“Namamu Ha
Choco?”
Choco tak
menjawab dan mengulangi pertanyaannya.
“Bagaimana
bisa namamu Ha Choco? Apa salahmu pada orangtua mu?”
Choco menggebrak
meja dengan kesal, “Nama!”
Tapi saat
Eun Haeng memberitahu namanya, Choco tidak percaya dan mengatakan kalau ia
sedang tak ingin bercanda.
“Beritahu
namamu. Namamu!”
Eun Haeng
menjawab kalau ia juga tidak bercanda. Nama keluarga Kim, namanya Eun Haeng,
jadi Kim Eun Haeng. Karena Choco masih tidak percaya, maka Eun Haeng
menunjukkan KTP nya.
Choco kemudian
bertanya apa pekerjaan Eun Haeng. Eun Haeng balik bertanya kenapa Choco ingin
tau pekerjaan orang lain. Choco menjawab agar ia bisa menentukan bagaimana cara
Eun Haeng membayar konpensasi, secara tunai atau dicicil. Eun Haeng protes
karena yang mencuri kan kakaknya Choco kenapa juga harus dia yang bayar. Itu karena
kau penyebabnya, jawab Choco.
Tapi meskipun
Eun Haeng ingin membayar, ia tak akan bisa karena ia pengangguran. Tentu saja
Choco tidak percaya karena dari penampilannya Eun Haeng terlihat seperti
pekerja yang sukses.
“Bagaimanapun
aku tak punya uang. Jadi, bunuh saja aku” kata Eun Haeng. Choco setuju,
kemudian ia memberikan jadwal jam kerja untuk Eun Haeng. Choco menghitung-hitung
gaj Eun Haeng adalah 150 ribu won jadi Eun Haeng bisa melunasi hutang dalam
waktu 2 bulan.. eh bukan 3 atau 4 bulan ya? Choco bingung sendiri.
“3 bulan 10
hari..” jawab Eun Haeng. Choco membenarkan, jadi Eun Haeng mesti bekerja di
tokonya selama itu. Eun Haeng menanyakan kalau ia tak mau bagaimana. Choco menjawab
kalau ia akan pergi ke rumah Eun Haeng dan memberitahu orangtuan Eun Haeng
kalau anak mereka yang pengangguran berkeliaran dengan pakaian kantor seperti
itu. Choco kemudian menyodorkan selembar kertas perjanjian / kontrak.
“Mulai
sekarang kita akan berbagi rahasia..”
Epilog :
Eun Haeng
mulai bersih-bersih Choco Bank dengan
malas, sementara dari balik meja kasir Choco diam-diam memotret Eun Haeng. Ternyata
di ponsel Choco juga banyak foto Eun Haeng di hari-hari sebelumnya.
“Kim Eun
Haeng. Kau tertangkap.” Gumam Choco sambil tersenyum memandangi ponselnya.
Komentar :
Kyaaa akhirnya
web drama nya Kai tayang juga ^^. FYI dear.. Kai ini bias mimin loh.. kelihatan
kan dari foto profil mimin? Hihihi.
Ya ampun..
Jongin gemesin banget, sexy as always. Aktingnya lumayan bagus walau masih ada
di beberapa scene yang keliatan kaya ngambang gitu.. agak nggak terbaca gitulah
ekspresinya. Pas scene yang mestinya kaget atau kesel, ekspresinya kadang
kurang nampol wkwkwk. Tapi maklum yah.. Kai belum cukup pengalamannya.
Choco kok
punya foto-foto Eun Haeng? Wah apa Choco dan Eun Haeng dulunya saling kenal
yah? kalau iya, seberapa lama sih mereka udah nggak ketemu sampai Eun Haeng
nggak ngenalin Choco?
Woah kalau eun haeng & choco adalah oramg dimasa lalu , jadi mengngatkan web drama exo next door min >·<
BalasHapusehm.. jangan2 kamu exo-l ya, dear?
Hapus:')